Minggu, 27 November 2016
ISLAMI
ALLAH HU'AKBAR''' Ini Alasannya Mengapa Doa Ibu Mampu Menembus Langit dan Mengguncang Arsy Allah...Berbaktilah Engkau Kepada Orang Tua Mu Selagi Dia Masih Hidup..
Dalam Al Quran, kita banyak merasakan perintah Allah untuk berbuat baik pada ibu dan bapa. Tidak cuma dalam satu atau dua surat, namun ada banyak dalam Surat Al Quran.
Hal sejenis itu pastinya menyaratkan kalau Allah Maha Tahu apabila nanti akan ada jaman dimana anak banyak tidak berbakti pada orang tuanya. Serta sebenarnya, dari dulu hingga saat ini telah banyak cerita dan permasalahan tentang anak durhaka pada orang tuanya.
Dan Kami perintahkan pada manusia (berbuat baik) pada dua orang ibu-bapanya ; ibunya telah meng4ndungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua th.. Syukurlah kepadaKu dan pada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. ” (Qs. Luqman : 14)
Ayat diatas menyampaikan keutamaan seorang ibu yang memiliki kandungan dalam kondisi lemah bertambah-tambah dan menyusui. Dengan hal itu kita bisa tahu bagaimana posisi Ibu dalam islam. Beliau begitu mulia dan mesti dimuliakan, bahkan melebihi posisi seseorang ayah.
Kita juga pasti ingat tentang cerita Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang pernah di bertanya oleh sahabatnya mengenai orang yang harus kita hormati.
Beliau menjawab “Ibumu” hingga tiga kali lalu barulah menjawab “Ayahmu” sesudahnya.
Demikian mulianya seseorang Ibu sampai mesti kita hormati hingga tiga kali semakin besar di banding dengan seseorang ayah. Bagaimana tidak? Pengorbanan seorang ibu pada anaknya begitu besar.
Setelah bersusah payah meng4ndung selama sembilan bln., lantas menyusui hingga sang anak berumur dua tahun serta lalu membesarkannya hingga dewasa serta dapat mengurus sendiri serta berumah tangga.
Bahkan mungkin setelah berkeluarga juga tetap masih saja ada yang merepotkan ibunya. Kita pasti tahu ada makna ‘syurga di telapak kaki ibu’. Tetapi tahukah anda bila tidak cuma syurga saja yang dibawanya namun juga sekolah kehidupan.
Dipungkiri atau tak, peran seseorang ibu dalam mengurusi serta mendidik anaknya memanglah semakin besar dari peran seorang ayah.
Riset yang ditangani di Amerika Serikat, memberi kalau anak yang dirawat oleh ibunya sejak mulai kecil lebih cerdas dibandikan anak yang dirawat oleh ayahnya.
Riset ini berdasarkan pada study yang dikerjakan pada beberapa anak atas kemampuan memikirkan selama masa kanak-kanak atau mendekati remaja. Serta bisa dibuktikan kalau peran seorang ibu begitu utama dalam menumbuh kembangkan kecerdasan anak.
Syukurlah apabila masihlah memiliki otang tua, terlebih ibu. Ia akan senantiasa mendoakan kita dalam setiap shalatnya, dalam setiap saat sepertiga malam-malamnya.
Tahukah anda bila seseorang yang sukses umumnya lebih dekat dengan ibunya. Karena kesuksesannya senantiasa didoakan oleh sang ibu. Siang, malam, pagi dan petang. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda :
Tiga jenis kelompok yang dirinya mustajab serta tidak diragukan lagi kedahsyatannya. Yaitu doa orang-tua pada anaknya, doa musafir (orang yang tengah pergi), dan orang yang didzalimi. ” (HR. Bukhari serta Muslim)
Oleh karenanya telah sepatutnya kita taat dan hormat pada ibu. Jangan pernah menyakiti hatinya, karena doa seorang ibu bisa menggetarkan arsy.
Allah dan menghasilkan ijabah dari Allah Azza wa Jalla.
Seperti ditulis Islampost, Tidaklah tidak mungkin jika begitu beberapa orang orang berhasil di semuanya dunia ini karena mempunyai jalinan yang baik dengan ke-2 orang tuanya terlebih pada ibu.
Kenapa? Karena ridha Allah yaitu ridha orang-tua, dan doa ibu itu sungguh tanpa ada hijab di hadapan Allah mudah menembus langit. Hingga doa seorang ibu yang ia dipanjatkan untuk anaknya mungkin saja demikian mudah untuk Allah kabulkan.
Mungkin saja beberapa orang masihlah tidak sadar kalau kesempatan kesuksesan-kesuksesannya hingga saat ini yaitu buah dari doa seseorang ibu pada Allah tidak ada ia kenali.
Dan seorang ibu itu tanpa ada disuruh tentunya akan senantiasa mendoakan anaknya ditiap nafasnya waktu bermunajat pada Allah. Tetapi seorang anak belum tentu senantiasa berdoa untuk orang tuanya.
Mungkin saja juga kita sukai mengeluh tentang ciri-ciri jelek orang-tua, tak tahu karena ibunya cerewet, sukai ikut campur, sukai nyuruh-nyuruh, tidak gaul serta lain sebagainya.
Apabila seperti ini jadi tragis. Kenapa tragis? Karena begitu konsentrasi dengan secuil kekurangan orang-tua serta melupakan segudang kebaikan yang telah diberikan pada kita sampai kini.
Di luar sana mungkin saja ada beberapa orang di tepi jalanan, di bawah kolong jembatan dan di tempat yang lain mereka juga sukai mengeluh, tetapi yang mereka keluhkan yaitu bukanlah karena karakter orang-tua atau ibu mereka, tetapi mereka mengeluh karena mereka tidak punyai lagi orang-tua.
Syukurlah apabila masihlah mempunyai orang-tua. Apabila menginginkan tahu perasaan tidak punyai ibu, cobalah tanyakan pada mereka yang ibu nya telah tidak ada. Mungkin saja perasaan mereka demikian sedih dan kekurangan motivasi dalam kehidupan.
Cobalah pikirkan bila kita tidak punyai ibu, saat kita akan pergi ke luar rumah untuk sekolah atau bekerja, tidak ada lagi tangan yang dapat kita c!um.
Apabila tidak punyai ibu mungkin saja tidak ada lagi makanan yang ada di meja makan saat kita pulang. Apabila kita tidak punyai ibu lagi saat hari lebaran rumah terasa sepi dan lebaran terasa tanpa ada makna.
Apabila kita tidak punyai ibu mungkin saja kita hanya dapat memikirkan muka tulusnya di fikiran kita serta saksikan baju-bajunya di lemarinya.
Banyak di antara kita sukai mengeluh tentang karakter negatif ibu kita, tetapi kita tidak pernah memikirkan mungkin saja hampir setiap malam ibu kita di keheningan sepertiga malam, bangun untuk shalat tahajud mendoakan kita sampai bercucuran air mata agar berhasil dunia dan akhirat.
Mungkin saja di satu malam beliau pernah mendatangi kita saat tidur serta mengucap dengan bisik “nak, maafkan ibu ya… ibu belum bisa jadi ibu yang baik bagimu”
Kita mungkin saja juga lupa di saat kondisi ekonomi rumah tangga kurang baik, ibu ikhlas tidak makan agar jatah makannya bisa dikonsumsi anaknya.
Waktu kita masihlah kecil ibu kira ikhlas tidur dan lantai serta tanpa ada selimut, agar kita bisa tidur nyaman di kasur dengan selimut yang hangat.
Setelah semuanya pengorbanan telah diperoleh dari ibu kita hingga saat ini, lalu coba pikirkan apa yang kita perbuat hingga saat ini pada ibu kita?
Kapan paling akhir kita bikin dosa kepadanya? Kapan paling akhir kita membentak-bentaknya? Pantaskah kita membentak ibu kita yang selama sembilan bln. mengandung dengan penuh penderitaan?
Oleh karena itu jadi berusahalah untuk berbakti pada orang tuamu terlebih pada Ibumu. Karena hari depan kita ada di desah doa-doanya setiap malam.
Serta ingat perilaku kita dengan orang-tua kita saat ini akan mencerminkan tingkah laku anak kita pada diri kita kelak.
Dan doa ibu itu dapat menembus langit, demikian mustajab di hadapan Allah. jadi muliakanlah ibumu.